Diam-diam
ada gebrakan baru dari Indonesia. Mengusung nama yang sepertinya asing, “The
Happy Holy Kids” atau disingkat HHK. Saya sebut gebrakan, karena lebih dari 30
TV lokal menyiarkan film boneka serial ‘The Happy Holy Kids’, belum lagi
beberapa Channel parabola, maupun TV prabayar, seperti Telkomvision serta ada
puluhan radio menyiarkan cerita anak ‘Happy Holy Kids’. Di Jabodetabek, setiap
hari ada ‘story teller’ atau
pendongeng dari team HHK yang ke sekolah Paud, Pg dan TK untuk mendongeng
secara gratis, dan setiap bulan team dari HHK pula melakukan training bagi
guru-guru Paud, baik di kantor pusatnya di BSD ataupun di acara-acara Himpaudi
maupun IGTK, benar-benar ini gebrakan.
Produk
dengan mengusung merek ‘Happy Holy Kids’pun telah merambah pasar. Anda bisa
menjumpai buku-buku Paud dan TK, kreatif paper, buku mewarnai, persiapan masuk
SD di Gramedia, Indomaret, Gunung Agung dan berbagai toko lainnya di seluruh
Indonesia. Sepatu dan sandals merek HHK ada di Matahari, Carefour, Borobudur,
Jogya dan serta 400an outlet toko sepatu STAR. Sedangkan DVD film CD Interkatif
ada di Gramedia maupun Disk Tara. MLM IFA dengan stokist hampir di semua
kabupaten, menjual baju, boneka, gelas dengan merek HHK.
Karena
itulah reporter kami menemui Jarot Wijanarko, founder ‘The Happy Holy Kids’ di markasnya di Serpong BSD.
Apa Visi Happy Holy Kids?
Selaku
praktisi pendidikan anak, dan sejak kuliah tahun 1982 saya sudah jadi volunter
di pelayanan sosial anak, saya bertahun-tahun prihatin dengan berbagai media,
baik film dalam dvd dan vcd, game, buku dan acara tv yang tidak mendidik,
kekerasan, kata-kata kotor dan yang berbahaya ajaran sesat, seperti serial yang
mengajarkan setan itu baik, atau serial yang themanya selalu ‘tidak ada setan’.
Makin prihatin melihat hasil survey, bahwa anak usia dini, setiap hari berinteraksi
dengan media bisa 3-4 jam. Artinya, orang tua generasi sekarang adalah media.
Nah,
PT.Happy Holy Kids lahir tahun 2004 karena keprihatinan tersebut, dan bertekat
membuat serial film edukasi, pesan moral, kebangsaan, nasionalis, plural dalam
bentuk serial film dunia anak usia dini, Happy, Holy dan Kids, 3 anak Indoensia
dengan berbagai teman binatangnya.
Tetapi kenapa namanya ‘Happy Holy Kids’?
Nama
awalnya ‘Anak Ceria Berakhlak’ sesuai visi diatas, tapi kok rasanya namanya
tidak ‘saleable’, jadi ini kami jadikan nama kedua, untuk beberapa tujuan.
Happy terjemahan bebas dari ceria, Holy dari berakhlak dan anak menjadi Kids,
dengan harapan nama yang lebih internasional karena impian, akan membawa film
ini suatu saat ke dunia international, setelah berhasil membuat serial dengan
full animasi 3d serta layar lebarnya.
Kenapa tokohnya 3 anak?
Menciptakan
tokoh asli, details dengan temperamen dasar, foto karakter, gimik, kebiasaan
dan berbagai details lainya itu khan sulit, kebetulan saya punya 3 anak yang unik,
sangat berbeda satu dengan yang lain, Sanguin, Melankolik dan Pleqmatik, jadi
merekalah yang saya jadikan inspirasi sebagai karakter Happy, Holy dan Kids.
Baru tokoh-tokoh lainnya dunia fabel (binatang yang berbicara) yang mewakili
berbagai karakter maupun atar belakang budaya Indonesia lainnya.
Bapak menyebut akan membuat serial full 3 d?
Bukan
akan tetapi sudah. Kami menjumpai komunitas animasi, anak-anak muda di kota
Malang, dibawah bimbingan Bapak H.Sulaiman, dengan nama SIANIMA, yang menguasai
program ‘blender’, opensource software, dan dengan
merekalah kami bekerja sama membuat serial animasi 3d. Sudah selesai 6 episod @
20 menit dan sedang dikerjakan 20 lainya, sebagai tahap pertama 26 episod.
Tanpa program ini, biayanya terlalu besar, namun dengan program ini terlalu
sulit, karena tiap orang hanya bisa mempelajari hal tertentu sehingga butuh
team dengan spesialilasi masing-masing, tapi ya syukur, ada komunitas dan mimpi
yang sama, jadi kami bekerja sama. Dengan demkian, Happy Holy Kids, untuk jenis
film serial, akan menjadi yang pertama yang dibuat dengan program ‘blender’. Tahun ini kami akan membuka
sekolah Animasi, program 2 th di Serpong, sebagai persiapan SDM untuk pembuatan
layar lebar dan program-program lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar