Jumat, 22 Februari 2013

The Happy Holy Kids, gebrakan baru dunia media di Indonesia



Diam-diam ada gebrakan baru dari Indonesia. Mengusung nama yang sepertinya asing, “The Happy Holy Kids” atau disingkat HHK. Saya sebut gebrakan, karena lebih dari 30 TV lokal menyiarkan film boneka serial ‘The Happy Holy Kids’, belum lagi beberapa Channel parabola, maupun TV prabayar, seperti Telkomvision serta ada puluhan radio menyiarkan cerita anak ‘Happy Holy Kids’. Di Jabodetabek, setiap hari ada ‘story teller’ atau pendongeng dari team HHK yang ke sekolah Paud, Pg dan TK untuk mendongeng secara gratis, dan setiap bulan team dari HHK pula melakukan training bagi guru-guru Paud, baik di kantor pusatnya di BSD ataupun di acara-acara Himpaudi maupun IGTK, benar-benar ini gebrakan.
Produk dengan mengusung merek ‘Happy Holy Kids’pun telah merambah pasar. Anda bisa menjumpai buku-buku Paud dan TK, kreatif paper, buku mewarnai, persiapan masuk SD di Gramedia, Indomaret, Gunung Agung dan berbagai toko lainnya di seluruh Indonesia. Sepatu dan sandals merek HHK ada di Matahari, Carefour, Borobudur, Jogya dan serta 400an outlet toko sepatu STAR. Sedangkan DVD film CD Interkatif ada di Gramedia maupun Disk Tara. MLM IFA dengan stokist hampir di semua kabupaten, menjual baju, boneka, gelas dengan merek HHK.
Karena itulah reporter kami menemui Jarot Wijanarko, founder ‘The Happy Holy Kids’ di markasnya di Serpong BSD.

Apa Visi Happy Holy Kids?
Selaku praktisi pendidikan anak, dan sejak kuliah tahun 1982 saya sudah jadi volunter di pelayanan sosial anak, saya bertahun-tahun prihatin dengan berbagai media, baik film dalam dvd dan vcd, game, buku dan acara tv yang tidak mendidik, kekerasan, kata-kata kotor dan yang berbahaya ajaran sesat, seperti serial yang mengajarkan setan itu baik, atau serial yang themanya selalu ‘tidak ada setan’. Makin prihatin melihat hasil survey, bahwa anak usia dini, setiap hari berinteraksi dengan media bisa 3-4 jam. Artinya, orang tua generasi sekarang adalah media.
Nah, PT.Happy Holy Kids lahir tahun 2004 karena keprihatinan tersebut, dan bertekat membuat serial film edukasi, pesan moral, kebangsaan, nasionalis, plural dalam bentuk serial film dunia anak usia dini, Happy, Holy dan Kids, 3 anak Indoensia dengan berbagai teman binatangnya.
Tetapi kenapa namanya ‘Happy Holy Kids’?
Nama awalnya ‘Anak Ceria Berakhlak’ sesuai visi diatas, tapi kok rasanya namanya tidak ‘saleable’, jadi ini kami jadikan nama kedua, untuk beberapa tujuan. Happy terjemahan bebas dari ceria, Holy dari berakhlak dan anak menjadi Kids, dengan harapan nama yang lebih internasional karena impian, akan membawa film ini suatu saat ke dunia international, setelah berhasil membuat serial dengan full animasi 3d serta layar lebarnya.
Kenapa tokohnya 3 anak?
Menciptakan tokoh asli, details dengan temperamen dasar, foto karakter, gimik, kebiasaan dan berbagai details lainya itu khan sulit, kebetulan saya punya 3 anak yang unik, sangat berbeda satu dengan yang lain, Sanguin, Melankolik dan Pleqmatik, jadi merekalah yang saya jadikan inspirasi sebagai karakter Happy, Holy dan Kids. Baru tokoh-tokoh lainnya dunia fabel (binatang yang berbicara) yang mewakili berbagai karakter maupun atar belakang budaya Indonesia lainnya.

Bapak menyebut akan membuat serial full 3 d?
Bukan akan tetapi sudah. Kami menjumpai komunitas animasi, anak-anak muda di kota Malang, dibawah bimbingan Bapak H.Sulaiman, dengan nama SIANIMA, yang menguasai program ‘blender’, opensource software, dan dengan merekalah kami bekerja sama membuat serial animasi 3d. Sudah selesai 6 episod @ 20 menit dan sedang dikerjakan 20 lainya, sebagai tahap pertama 26 episod. Tanpa program ini, biayanya terlalu besar, namun dengan program ini terlalu sulit, karena tiap orang hanya bisa mempelajari hal tertentu sehingga butuh team dengan spesialilasi masing-masing, tapi ya syukur, ada komunitas dan mimpi yang sama, jadi kami bekerja sama. Dengan demkian, Happy Holy Kids, untuk jenis film serial, akan menjadi yang pertama yang dibuat dengan program ‘blender’. Tahun ini kami akan membuka sekolah Animasi, program 2 th di Serpong, sebagai persiapan SDM untuk pembuatan layar lebar dan program-program lainya.